Langsung ke konten utama

Postingan

Selamat datang 2021, Selamat tinggal 2020

Halo 2021 !!! Akhirnya tahun berganti, 2020 yang penuh dengan hal-hal tak terduga bagiku, dan pun bagi hampir seluruh populasi dunia ini akhirnya terlalui. Banyak hal yang membuat duka ditahun itu, namun berkat Tuhan pun tak kalah banyak untuk tetap membuat kita tersenyum. Diawali dengan bisa membuka awal tahun 2020 bersama keluargaku tercinta di kampung halaman Bapakku. Sangat jarang kami bisa berkumpul diluar rumah (dalam hal ini mudik ke kampung Bapak/Mamak) dalam waktu yang cukup lama. Sungguh bahagia rasanya, setidaknya bagiku pribadi terlebih setelah perjuanganku mencari pekerjaan sekitar setengah tahun setelah aku lulus dari bangku kuliah masih belum menghasilkan apa-apa. Tapi tak apa, waktu diawal tahun ini sangat bahagia bagiku, mampu mengalihkan pikirku yang berlebihan tentang itu. Kemudian waktu bergulir, mulai kuarungi tanggal-tanggal diawal tahun 2020 dengan penuh harap. Pertengahan Januari aku kembali ke Bandung, kota dimana aku berdomisili dalam 4,5 tahun terakhir. Tujua
Postingan terbaru

First premier league!!

Akhirnyaaaaa.. Setalah 30 tahun premier league bergulir, setelah banyak "nyaris" yang terjadi, termasuk 2013 & 2019 di 15 tahun aku menjadi fans tim ini. Bahkan, sebenarnya musim ini "nyaris" itu hampir terjadi lagi, diawal tahun lelucon world war 3 menjadi tertawaan kaum anti liverpool, sampai akhirnya corona viruslah yang benar2 menjadi hambatan serius, semua liga di stop, termasuk epl. Harap2 cemas, padahal andai saja liga dilanjut 1 minggu lg saja liverpool kemungkinan bisa lansung mengunci gelar! Tapi semua itu terjawab hari ini, 26 Juni 2020 waktu indonesia! Tak ada lagi keraguan, kecemasan akan muncul dan terulangnya kata "nyaris" itu lagi. Jadi, butuh penantian pribadi selama 15 tahun untuk ku menyaksikan liverpool menjadi jiara liga inggris. Gelar liga inggris ke 19 namun menjadi yg pertama sejak EPL digulirkan. Puas, sangat. Meskipun euforia tertahankan akibat pandemi yg belum jua berakhir ini. Oke, mari kita saksikan trofi EPL ke d

Selamat Ulang Tahun Dani

10.27 malam, belum terlambat untuk sekedar menulis ungkapan syukurku atas bertambahnya usia adik bungsuku. Daniel Triputra Aritonang, atau Dani biasa ia dipanggil, 15 tahun lalu disuatu sore yang ditemani hujan yang cukup deras, kabar kelahiranya kuterima dengan sukacita, Lelaki ketiga di persaudaraan ini, dan menjadi yang bungsu bagi empat bersaudara kami. Tahun demi tahun ia tumbuh menjadi seorang anak yang baik, cerdas dan berisik. Ya berisik, yang menjadi pembeda hadirnya ia di rumah ini. Transformasi yang begitu nyata terpampang dihadapanku, dari sosok anak kecil yang imut, cengeng, menjadi seorang anak yang tinggi dan ceria. Kesayangan mama bapak, dan kami abang kakaknya. Harapan semua anggota keluarga yang memang salung mengaitkan harap satu sama lainnya. Sosok yang paling mirip dengan rupaku diusia kanak-kanaknya. Sosok yang paling pemberani menghadapi orang luar diantara saudaranya, sekaligus yang paling penakut berkenaan hak-hal mistik tak masuk akal. Selamat ulan

berlalu

Sekarang pukul 7.39 malam tanggal 28 Mei 2020, itu berarti udah lebih dari setahun lalu aku terakhir kali nyoret-nyoret di blog ini. Sedikit kaget, karena diri ini merasa belum terlalu lama. Memang ya waktu itu bisa berjalan semakin cepat disaat usia kita juga yang bertambah. Dulu kalau diingat-ingat untuk membalikkan lembar kalender bulanan  rasanya lebih lama dibanding mengganti utuh kalender tahunan sekarang. Entah hanya aku yang merasa demikian atau yang lain juga. Tapi kalau direnungi, hal ini sangat menyedihkan. Setidaknya bagi aku pribadi, aku merasa belum maksimal menghidupi waktu-waktuku yang telah lalu. Ya memang manusia tidak ada puasnya, selalu merasa kurang. Otakku yang yang suka mengenang ini kembali mengajak hatiku yang perindu untuk bernostalgia bersama, merenungi masa lalu yang terasa begitu cepat berjarak dari aku. Kulihat sekelilingi rumahku, yang ternyata sudah 18 tahun aku tempati, lingkungan yang sama namun kondisi yang jauh berbeda. Kulihat jalanan depat r

Harapan

Harapan  [ha·rap·an] -  bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pernahkah kau berharap? tentu pernah, tak usah kau menghindari jawab iya untuk pertanyaan itu. Semua orang pernah berharap, dan semua orang berhak untuk berharap. Harapan menjadi jalan bagi banyak umat manusia untuk dapat menyusuri hidupnya, harapan menjadi alasan bagi hampir semua orang untuk bersemangat dalam menjalani hidupnya.  Harapan menjadi kosa kata universal, yang dapat diamini oleh semua jenis orang dimuka bumi ini, darimana pun asalnya, apapun kepercayaannya, hingga yang memilih untuk tak percaya sekalipun. Dengan memiliki harapan, ada tujuan dalam menjalani hidup ini. Setiap harapan, memiliki dasar yang membangkitkannya, yang menjadi topangan berdirinya. Setiap orang tentu memiliki alur yang berbeda dalam memunculkan harapan ini didalam dirinya. Mungkin sebagian dapat berharap hanya karena ia merasa a

Berubah?

Hujan selalu berhasil membawaku untuk merenung. Apapun, mengalir seperti derasnya air yang turun dari atas sana, menggenang dan membuatku kembali mengenang. Sebelum kutuliskan renunganku itu, izinkan aku membawamu masuk kedalam ceritaku terlebih dahulu, agar kau merasa ada disisiku mengamatiku dan ceritaku. Ini hari ke 8300an yang kulalui dalam hidup ini. Kuhabiskan hariku ini dengan berbagai hal. Ujian dipagi hari, bersosialisasi bersama makhluk-makhluk lab yang sudah menemaniku lebih dari setengah tahun ini, mengurusi beberapa urusan administrasi perihal penelitianku, bermain video game bersama teman sejawat, hingga melanjutkan penelitianku yang sudah 2 bulan ini tidak berprogress jauh. Tentu semua tidak kulakukan secara bersamaan. Semua bergantian, hingga akhirnya malam tiba. Kusegerakan menyelesaikan agendaku di lab pada hari itu, tersisa aku sendiri didalamnya, hingga tepat saat aku akan beranjak, tiba 2 orang lain yang sepertinya akan lembur malam ini. Kusampaikan kata

Hujan 60 menit

Tadi siang aku sedang dalam perjalanan menuju ke Cihapit, sampai butiran air tiba-tiba turun dari atas dan membubarkan keramaian di jalanan Surapati. Beberapa motor tampak tetap melanjutkan lajunya, ah ternyata mereka sudah lebih siap menggenakan jas hujan untuk menutupi tubuh mereka terlebih dahulu sebelum rintik ini datang. Selebihnya yang tampak tetap melaju adalah mobil-mobil pribadi dan beberapa bus pariwisata yang cukup lumayan jumlahnya hari itu. Kuputuskan menepi disebuah gerbang masuk sebuah kantor yang cukup besar dan tentunya teduh. Sudah terdapat puluhan motor terparkir didepannya, memaksaku memarkirkan motorku sedikit lebih ketengah bahu jalan. Hujan siang itu sangat deras, cukup untuk mengalirkan debit air yang besar dan menutupi permukaan-permukaan yang sedikit lebih rendah dibanding sekitarnya. Kupilih tempat yang agak tinggi, agar sepatuku aman dari genangan air tersebut. Semakin lama tempat tersebut semakin ramai saja, dan sekilas jalanan yang tadinya penuh kendar