Langsung ke konten utama

WAKTU


Suatu kali, ketika aku masih kecil, ntah usia berapa, mungkin disekitar 5-7 tahun, kalau aku tidak lupa dan menjadi salah, pernah suatu kali aku berpikir, tidak terlalu serius, hanya berlagak serius tentunya, seperti mereka-mereka yang pada waktu itu  mengandalkan sisi serius menjadi sudut pandang kehormatan, dalam pikirku aku bertanya, akan jadi apa aku kelak ketika sudah besar, dan bagaimanakah aku nanti?. Ah, tidak usah terlalu serius mengenai jawabnya, karena pasti semua seperti templete kanak-kanak yang termindset pada saat itu.

Beberapa tahun kemudian, mungkin diusia 12 tahun, kembali dalam pikirku aku bertanya, akan seperti apa aku besar nanti? jadi apa? bagaimana?. Dan kali ini aku berani menjamin, pasti terjadi sedikit perubahan bayang mengenai apa aku saat besar, dibanding ketika aku memikirkan diusia 7 tahun tadi. Mau bukti? tidak usah, aku juga sudah lupa.

Kemudian di tahun-tahun berikutnya semakin sering aku bertanya pada diriku, mengenai akan seperti apa aku nanti saat dewasa, akan jadi apa, dan bagaimana jalan hidupku. Apakah hal-hal yang kutargetkan dapat tercapai, atau dalam prosesnya aku mengubah sendiri hal tersebut. Apakah semua akan berjalan dengan semestinya, atau terjadi hambatan-hambatan kecil atau mungkin besar?

Di waktu yang terus berjalan, tentu beberapa dari hal tersebut terjawab dengan sendirinya, implisit maupun eksplisit adalah seninya. Tersadar atau tanpa sadar adalah sikapnya.  Beberapa masih menjadi pertanyaan. Beberapa sisanya terlupakan. Waktu yang berputar, menggelinding bagai roda di turunan jalan Sabuga. Terkikis bagai kapur kelas yang digesek dosen tanpa ampun di papannya. Berubah bagai dirinyaH yang tak terduga.

Waktu banyak mengajarkan hal. Kesetiaan dalam penantian. Perjuangan dalam proses perwujudan. Bijaksana dalam hal penggunaan. Menghargai dalam bentuk kenangan. Kenangan yang diukir olehnya. Waktu. Menggerus rasa. Tinggalkan senyum manis maupun tangis.

Jadi, seperti apa aku sekarang? haha.
Aku adalah produk waktu. Didikan waktu. Tempaan waktu. Pun kalian.

Seperti apa kedepannya?
Ah. kurasa waktu sedang berusaha mempersiapkannya. Tak usah risau. Katanya.

Terimakasih waktu. Aku takut waktu itu datang. Kamu habis. Dan aku sepi dalam sendiri.

Tanpamu. Tanpa Waktu.

Mu-H.R.A

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Passing Grade SBMPTN 2015

Passing Grade SBMPTN 2015 yan g saya tampilkan disini adalah passing grade  terbaru berdasarkan prediksi dari beberapa bimbel. Passing Grade SBMP TN hanyalah gambaran kemampuan minimal yang harus kalian tempuh untuk masuk pada jurusan yang kalian min ati, perlu kita ketahui bahwa kelulusan SBMPTN bukan berdasarkan passing grade, melainkan berdasarkan daya saing  pada jurusan yang kalian minati terhadap daya tampung yang PTN tawarkan pada jurusan yang kalian minati. jadi  batas n ilai kelulusan nanti bisa lebih rendah  atau bisa lebih tinggi dari passing grade yang diprediksikan oleh GO.   yo mari sebelum memilih jurusan, alangkah baiknya kita mempertimbangkan passing grade ini, agar nanti tidak terjadi  pesta air mata Program SAINTEK (IPA) ITB STEI ITB      62,50 % FTI ITB       60,57% FTTM ITB  60,67% SF ITB        56,03% FTMD ITB  55,73% SAPPK ITB 52,60% FTSL ITB    50,73% FITB ITB     50,07% FMIPA ITB  45,93% SITH-R ITB 42,43% SITH-S ITB 39,27%   UI Pendidik

Aku, pribadiku

Aku adalah siapa Aku Menilik kata tersebut mungkin sedikit membingungkan bukan? Ya, di tulisan kali ini aku akan sedikit menumpahkan apa yang ada dipikiranku mengenai kepribadian. Kita semua tentu memiliki masing-masing kepribadian yang berdampak pada apa yang kita lakukan, pikirkan dan itu semua berhilir pada bagaimana posisi kita dalam konteks sosial dimana kita berada, atau bahkan menjadi alasan bahwa kita berada di posisi saat ini.  sebuah kepribadian umumnya terbentuk dari tempaan yang tersistematis, dimulai dari kita lahir, dibesarkan, tumbuh menjadi pribadi yang otonom, kemudian benar-benar hidup sebagai sebuah pribadi utuh yang punya dampak dan peran bagi sekitarnya, ya setidaknya begitulah? tapi apakah benar seperti itu?? sejujurnya aku sendiri tidak punya teori yang menjamin bahwa ketika aku mengiyakan itu, aku tidak berada di posisi yang salah. untuk itu mungkin aku memiliki teori sendiri atau mungkin lebih mengarah ke opini pribadi, dimana posisi ku sebagai seo

Nilai Nasional SBMPTN

Selamat Siang.. Di tengah kesibukan saya kuliah (sebenarnya ga sibuk-sibuk banget sih), saya menyempatkan untuk mengepost satu posting yang fenomenal :D. Insya Allah bermanfaat bagi yang mau masuk PTN tahun depan. Bagaimana standar Nilai Nasional dan Passing Grade dalam SBMPTN dan berapa soal yang harus dijawab dalam setiap mata pelajaran? Untuk passing grade, saya berpatokan kepada Blognya Om Jero, bisa diliat pada postingan setelah ini ya:) . Soal yang harus dijawab disini adalah nilai kasar saja, artinya saya ambil yang paling kecil. Untuk benar dan salah, komposisinya bisa saja berbeda * .  Ingat, dalam SBMPTN setiap menjawab benar akan mendapat +4, tidak dijawab 0, dan kalau salah -1. Oke untuk jurusan pertama, kita ambil FK UI. FK UI tertulis Passing Gradenya 62,57% Berapa point yang harus didapat dan soal yang harus dijawab? TPA: 215 (Benar: 56 Salah: 1) Matdas: 35 (Benar: 9 Salah: 1) Bahasa Indonesia: 31 (Benar: 8 Salah: 1) Bahasa Inggris: 30 (Benar: 8 Sala