Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2019

Hujan 60 menit

Tadi siang aku sedang dalam perjalanan menuju ke Cihapit, sampai butiran air tiba-tiba turun dari atas dan membubarkan keramaian di jalanan Surapati. Beberapa motor tampak tetap melanjutkan lajunya, ah ternyata mereka sudah lebih siap menggenakan jas hujan untuk menutupi tubuh mereka terlebih dahulu sebelum rintik ini datang. Selebihnya yang tampak tetap melaju adalah mobil-mobil pribadi dan beberapa bus pariwisata yang cukup lumayan jumlahnya hari itu. Kuputuskan menepi disebuah gerbang masuk sebuah kantor yang cukup besar dan tentunya teduh. Sudah terdapat puluhan motor terparkir didepannya, memaksaku memarkirkan motorku sedikit lebih ketengah bahu jalan. Hujan siang itu sangat deras, cukup untuk mengalirkan debit air yang besar dan menutupi permukaan-permukaan yang sedikit lebih rendah dibanding sekitarnya. Kupilih tempat yang agak tinggi, agar sepatuku aman dari genangan air tersebut. Semakin lama tempat tersebut semakin ramai saja, dan sekilas jalanan yang tadinya penuh kendar

Selamat pagi, Siang!

Pukul 12. Sudah sangat siang untuk memulai hari. Setengah jam kuhabiskan hanya untuk membuka semua medsosku, memeriksa pesan, dan keadaan diluar sana. Sebelum aku ikut bergabung dengan sibuknya dunia hari ini. Ah kebanyakan mengenai urusan penelitianku yang belum kunjung beranjak jauh. Sisanya jejak-jejak kesibukan manusia lain yang sudah lebih dulu memulai harinya dibanding aku, dan ulang tahun teman sekaligus saudaraku di kota ini, ya setidaknya seperti itulah aku menganggap dia. Kuucapkan sekedarnya saja, karena aku sendiri adalah orang yang sebenarnya tidak terlalu peduli dengan tradisi pengulangan tahun yang menandai penambahan umur ini. Dengan lampu kamar yang masih dalam keadaan mati, kucoba beranjak melawan kuatnya gravitasi kasurku hari ini. Kuambil sisa kue yang kubeli tengah malam tadi, yang seperti biasanya selalu berlebihan. Malam tadi aku ke cikutra, hanya untuk membeli kue ini. Selain tentunya membuang pikiranku yang sudah berhari-hari ini hanya menunjukkan silu

Ia

Bapa Engkau mengenalku Lebih dari siapa pun Engkau tahu ceritaku Dan isi hatiku Tak peduli masa lalu Engkau tetap memilihku Ubahkanku, sempurnakan Jadi karya yang indah Kini aku percaya Tiada yang mustahil bagi-Mu Kuasa-Mu, kuatkanku Dasar kuberharap Kini aku berserah Pada rancangan-Mu bagiku Kuikuti panggilan-Mu Ku kan setia Sampai akhir hidupku Aku kan setia pada-Mu, Yesus Aku kan setia, untuk panggilan-Mu padaku Kini aku percaya tiada yang mustahil bagi-Mu Kuasa-Mu kuatkanku, dasar ku berharap Kini aku berserah pada rancangan-Mu bagiku Kuikuti panggilan-Mu ku kan setia sampai akhir hidupku Kuikuti panggilan-Mu ku kan setia sampai akhir hidupku Headset terpasang dikedua telingaku, terhubung ke sebuah laptop yang sudah menemaniku kurang lebih 3 tahun ini. Dengan sengaja aku memutar (kembali) sebuah lagu yang selalu berhasil membuatku terdiam dan  mengajakku untuk merenungi bait demi bait bahkan sampai pada setiap kata demi kata yang tersurat dari untaian lirik di