Halo 2021 !!!
Akhirnya tahun berganti, 2020 yang penuh dengan hal-hal tak terduga bagiku, dan pun bagi hampir seluruh populasi dunia ini akhirnya terlalui. Banyak hal yang membuat duka ditahun itu, namun berkat Tuhan pun tak kalah banyak untuk tetap membuat kita tersenyum.
Diawali dengan bisa membuka awal tahun 2020 bersama keluargaku tercinta di kampung halaman Bapakku. Sangat jarang kami bisa berkumpul diluar rumah (dalam hal ini mudik ke kampung Bapak/Mamak) dalam waktu yang cukup lama. Sungguh bahagia rasanya, setidaknya bagiku pribadi terlebih setelah perjuanganku mencari pekerjaan sekitar setengah tahun setelah aku lulus dari bangku kuliah masih belum menghasilkan apa-apa. Tapi tak apa, waktu diawal tahun ini sangat bahagia bagiku, mampu mengalihkan pikirku yang berlebihan tentang itu.
Kemudian waktu bergulir, mulai kuarungi tanggal-tanggal diawal tahun 2020 dengan penuh harap. Pertengahan Januari aku kembali ke Bandung, kota dimana aku berdomisili dalam 4,5 tahun terakhir. Tujuanku satu, untuk memenuhi undangan medical check up salah satu perusahaan yang aku ikuti seleksinya. Puji Tuhan, setelah beberapa tes dan interview akhirnya aku dipanggil untuk mengikuti tahap terakhir ini. Sedikit trauma mengenai medical check up, karena 2 kali percobaan sebelumnya aku ditolak oleh 2 perusahaan yang berbeda pada tahapan ini, padahal salah satunya adalah perusahaan bidang energi yang menjadi target utama ku untuk berkarir semenjak semester 7.
Tepat setelah aku menyelesaikan tahapan medical check up, aku mendapat panggilan tes lainnya dari perusahaan lain, kali ini perusahaan BUMN. Aku tau betul mengenai harapan orang tuaku (terutama Bapakku) mengenai perusahaan yang dia harapkan untuk anaknya bisa bekerja, BUMN. Iseng akupun mengikuti tahapan testnya, meskipun tak berharap banyak karena aku sendiri sedang fokus pada perusahaan dimana aku baru menyelesaikan medical check up barusan.
Memang, jalan Tuhan gak ada yang tau. Keisengan awalku untuk mengikuti test berakhir sampai tahap akhir, medical check up. Bahkan tanpa aku duga, pengumuman akhir perusahaan kedua ini malah lebih dulu dari perusahaan yang aku ikuti MCU nya lebih awal itu. 30 Januari 2020, pukul 8 pagi resmi aku menerima email undangan penandatangan offering letter. Mengejutkannya sejam kemudian, aku menerima offering letter dari perusahaan awal tadi. Namun, seminggu sebelumnya aku sebenarnya juga menerima undangan interview akhir di sebuah perusahaan kontraktor migas.
Aku akhirnya memilih perusahaan kedua, yang paling awal memberikan offering letter kepadaku. Dan sampai tulisan ini kuketik, aku masih di perusahaan tersebut, sedang berusaha ditahap akhir program sebelum pengangkatan. Kalau dipikir-pikir banyak pergumulanku mengenai pekerjaan ini, mulai dari bidang kerja yang sama sekali tidak terkait dengan keilmuanku, lingkungan kerja baru yang cukup beberbeda dari yang ada dibayanganku, hingga pendapatan yang sejujurnya dibawah targetku ketika bermimpi dulu waktu masih kuliah hehe. Tapi aku masih tetap berusaha, meyakini bahwa Tuhan menempatkanku disini, mengarahkanku untuk memilih perusahaan ini, dan memilihkan waktu untuk ku memulai, adalah bukan asal-asalan, ada rencana Tuhan bagiku, melaluiku untuk hal ini.
Berbicara dengan berkat Tuhan lain yang kurasakan di tahun 2020, selain pekerjaan adalah waktu. Ya waktu, aku bersyukut kepada Tuhan dimana tahun 2020 aku diberi waktu yang cukup banyak untuk bisa bersama keluargaku. Awal tahun, masa PSBB pandemi hingga akhir tahun, total mungkin aku mendapat 5 bulan kesempatan berkumpul bersama keluargaku. Waktu yang sangat panjang bagiku yang seorang anak rantau. Bahkan setelah aku ingat-ingat, ini adalah waktu terpanjangku untuk berkumpul bersama Bapak, Mamak dan Adek2ku semenjak aku meninggalkan rumah untuk kuliah di pertengahan tahun 2014.
Banyak hal yang kurenungi dan kusadari ketika waktu-waktu panjang bersama keluarga ini. Ternyata adek-adekku sudah tumbuh bukan lagi menjadi anak-anak lucu seperti ketika aku tinggalkan berangkat kuliah dulu. Pun begitu dengan Bapak Mamakku, tidak muda dan kuat seperti dulu lagi. Umur mereka sudah bertambah, sudah kepala 5, bahkan Bapakku beberapa tahun lagi akan pensiun. Aku semakin tersadar untuk semakin banyak memohon ke Tuhan agar mereka selalu diberkati kesehatan dan umur yang panjang. Pun untukku, agar bisa memberi kebanggaan kecil yang bisa menjadi bagian dari kebahagian yang mungkin menjadi harapan tersisa mereka. Sedih, tapi inilah hidup yang terus berjalan, seakan kita memang berkejaran dengan waktu, apalagi bagi mereka yang ditakdirkan menjadi anak rantau sepertiku. Tetap semangat kita semua, semoga kita bisa memilih pilihan yang tepat untuk hidup kita.
Sekarang tanggal 6 Januari 2021, sudah 6 hari tahun 2021 ini berjalan. Harapku semoga tahun ini jauh lebih baik dari tahun 2020, terlebih aku berharap untuk bisa mendapatkan waktu-waktu yang berharga lagi bersama dengan Bapakku, Mamakku, dan ketiga Adekku (Panjang umur kita semua)
. Semoga juga kerjaan bisa berjalan lancar, sampai pada waktunya nanti aku bisa memilih jalan ku kedepannya.
. Semoga juga kerjaan bisa berjalan lancar, sampai pada waktunya nanti aku bisa memilih jalan ku kedepannya.
Selamat datang 2021, Selamat tinggal 2020.
Komentar
Posting Komentar