Untuk menembus sebuah program studi pada ujian tulis/keterampilan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), kamu perlu nilai cukup, sesuai dengan standar minimal yang ditetapkan panitia. Bagaimana cara hasil ujianmu dihitung?
Keputusan kamu diterima di satu prodi atau tidak tergantung pada rangking nilai ujian tulis/keterampilan SNMPTN-mu dan daya tampung yang dimiliki tiap prodi. Sistem penilaian ini melibatkan pembobotan dan perangkingan dalam tiap tes yang diujikan.
Ujian tulis/keterampilan SNMPTN meliputi tes potensi akademik (TPA), tes bidang studi prediktif (TBSP), dan uji keterampilan. Tiap tes memiliki bobot penilaian berbeda.
Program studi yang tidak menyertakan ujian keterampilan menyajikan bobot 30 persen untuk TPA dan 70 persen untuk TBSP. Sementara, program studi dengan tes keterampilan membagi bobot penilaian menjadi TPA dan TBSP 50 persen, serta ujian keterampilan 50 persen.
Penilaian hasil ujian SNMPTN menggunakan ketentuan jawaban benar: +4, jawaban salah: -1, dan tidak menjawab: 0. Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala 0-100 sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Jadi, kamu harus mengerjakan semua mata ujian sebaik mungkin, dan tidak mengabaikan salah satu mata ujian.
Setelah nilai ujian didapat, langkah selanjutnya adalah pembobotan hasil ujianmu. Nilai TPA dikali 0,3 (30 persen); serta nilai TBSP masing-masing dikali 0,1 karena ada tujuh bidang studi, sehingga total bobot TBSP 70 persen. Hasil perhitungan ini adalah nilai mentahmu. Kamu akan mendapatkan rangking per bidang studi di prodi yang kamu pilih.
Kemudian, nilai mentah tersebut kemudian dipersentilkan dengan rumus 100, yakni 1 dikurangi rangking dibagi jumlah peserta. Dengan catatan, rangking dan jumlah peserta tersebut adalah rangking dan jumlah peserta yang memilih jurusan tertentu.
Nilai persentil tiap bidang studi kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai tertentu. Nilai terakhir itulah yang akan dijumlahkan dan dirangking, kemudian dipotong sesuai daya tampung suatu prodi.
Jadi, setiap peserta SNMPTN akan mendapatkan peringkat jurusan yang dipilih. Jika kamu memilih dua prodi, maka kamu akan memiliki dua rangking.
Nah, daripada pusing memikirkan sistem penilaian SNMPTN, sekarang lebih baik kamu menyiapkan diri dengan belajar lebih giat. Semangat, ya
Keputusan kamu diterima di satu prodi atau tidak tergantung pada rangking nilai ujian tulis/keterampilan SNMPTN-mu dan daya tampung yang dimiliki tiap prodi. Sistem penilaian ini melibatkan pembobotan dan perangkingan dalam tiap tes yang diujikan.
Ujian tulis/keterampilan SNMPTN meliputi tes potensi akademik (TPA), tes bidang studi prediktif (TBSP), dan uji keterampilan. Tiap tes memiliki bobot penilaian berbeda.
Program studi yang tidak menyertakan ujian keterampilan menyajikan bobot 30 persen untuk TPA dan 70 persen untuk TBSP. Sementara, program studi dengan tes keterampilan membagi bobot penilaian menjadi TPA dan TBSP 50 persen, serta ujian keterampilan 50 persen.
Penilaian hasil ujian SNMPTN menggunakan ketentuan jawaban benar: +4, jawaban salah: -1, dan tidak menjawab: 0. Setiap mata ujian akan dinilai berdasarkan peringkat dengan skala 0-100 sebelum nilai tersebut dijumlahkan. Jadi, kamu harus mengerjakan semua mata ujian sebaik mungkin, dan tidak mengabaikan salah satu mata ujian.
Setelah nilai ujian didapat, langkah selanjutnya adalah pembobotan hasil ujianmu. Nilai TPA dikali 0,3 (30 persen); serta nilai TBSP masing-masing dikali 0,1 karena ada tujuh bidang studi, sehingga total bobot TBSP 70 persen. Hasil perhitungan ini adalah nilai mentahmu. Kamu akan mendapatkan rangking per bidang studi di prodi yang kamu pilih.
Kemudian, nilai mentah tersebut kemudian dipersentilkan dengan rumus 100, yakni 1 dikurangi rangking dibagi jumlah peserta. Dengan catatan, rangking dan jumlah peserta tersebut adalah rangking dan jumlah peserta yang memilih jurusan tertentu.
Nilai persentil tiap bidang studi kemudian dijumlahkan untuk mendapatkan nilai tertentu. Nilai terakhir itulah yang akan dijumlahkan dan dirangking, kemudian dipotong sesuai daya tampung suatu prodi.
Jadi, setiap peserta SNMPTN akan mendapatkan peringkat jurusan yang dipilih. Jika kamu memilih dua prodi, maka kamu akan memiliki dua rangking.
Nah, daripada pusing memikirkan sistem penilaian SNMPTN, sekarang lebih baik kamu menyiapkan diri dengan belajar lebih giat. Semangat, ya
Komentar
Posting Komentar