Kau adalah Vanadiumku.
Kuat, tangguh tak terhancurkan.
Kau adalah Vanadiumku.
Saat yang lain sekedar menebar manis,
Kau hadir sebagai penawar yang ampuh,
membantu insulinku bekerja lebih tangguh,
hingga aku tetap utuh disampingmu.
Kau adalah Vanadiumku.
Rapuh, ketika hanya berdiri sendiri.
Tapi akulah Ferrummu.
Yang ketika kita berpadu,
menjadi jauh lebih tangguh.
Kau adalah Vanadiumku.
Yang menjadi penyebab tingginya resiko terluka ku.
Saat kau diambil oleh zat yang salah.
Meski itu kau anggap aspirin sekalipun.
Bandung, 8 Februari 2019.
Komentar
Posting Komentar