10.27 malam, belum terlambat untuk sekedar menulis ungkapan syukurku atas bertambahnya usia adik bungsuku.
Daniel Triputra Aritonang, atau Dani biasa ia dipanggil, 15 tahun lalu disuatu sore yang ditemani hujan yang cukup deras, kabar kelahiranya kuterima dengan sukacita, Lelaki ketiga di persaudaraan ini, dan menjadi yang bungsu bagi empat bersaudara kami.
Tahun demi tahun ia tumbuh menjadi seorang anak yang baik, cerdas dan berisik. Ya berisik, yang menjadi pembeda hadirnya ia di rumah ini. Transformasi yang begitu nyata terpampang dihadapanku, dari sosok anak kecil yang imut, cengeng, menjadi seorang anak yang tinggi dan ceria.
Kesayangan mama bapak, dan kami abang kakaknya. Harapan semua anggota keluarga yang memang salung mengaitkan harap satu sama lainnya.
Sosok yang paling mirip dengan rupaku diusia kanak-kanaknya. Sosok yang paling pemberani menghadapi orang luar diantara saudaranya, sekaligus yang paling penakut berkenaan hak-hal mistik tak masuk akal.
Selamat ulang tahun dek, sehat dan panjanglag umurmu. Tetaplah menjadi pribadi yang ceria dan berisik. Tetap menjadi pendamping mamak yang sigap, menjadi pembantu bapak yang kuat. Waktu akan terus bergulir, asa akan terus ada, dan keadaan mungkin akan berbeda. Tapi satu, rasa harus tetap sama, rasa sayang kita satu sama lain, rasa sayang kepada mamak bapak. Sebagai anak terakhir yang mungkin akan melangkah dari rumah kita, mungkin akan sangat berat bagi mereka, maka tetap berdoa dan tumbuhlah menjadi harap yang tak akan pupus. Doa abang menyertai.
Selamat ulang tahun adek, yang ke lima belas.
Komentar
Posting Komentar