Langsung ke konten utama

Ia



Bapa Engkau mengenalku
Lebih dari siapa pun
Engkau tahu ceritaku
Dan isi hatiku
Tak peduli masa lalu
Engkau tetap memilihku
Ubahkanku, sempurnakan
Jadi karya yang indah
Kini aku percaya
Tiada yang mustahil bagi-Mu
Kuasa-Mu, kuatkanku
Dasar kuberharap
Kini aku berserah
Pada rancangan-Mu bagiku
Kuikuti panggilan-Mu
Ku kan setia
Sampai akhir hidupku
Aku kan setia pada-Mu, Yesus
Aku kan setia, untuk panggilan-Mu padaku
Kini aku percaya
tiada yang mustahil bagi-Mu
Kuasa-Mu kuatkanku,
dasar ku berharap
Kini aku berserah
pada rancangan-Mu bagiku
Kuikuti panggilan-Mu
ku kan setia sampai akhir hidupku
Kuikuti panggilan-Mu
ku kan setia sampai akhir hidupku


Headset terpasang dikedua telingaku, terhubung ke sebuah laptop yang sudah menemaniku kurang lebih 3 tahun ini. Dengan sengaja aku memutar (kembali) sebuah lagu yang selalu berhasil membuatku terdiam dan  mengajakku untuk merenungi bait demi bait bahkan sampai pada setiap kata demi kata yang tersurat dari untaian lirik di lagu ini.

Sudah setahun lebih dari sejak pertama kali aku mendengar lagu ini, secara tidak sengaja ketika aku sedang mendengar beberapa lagu untuk menemani aktivitasku di salah satu platform online berbagi video, Youtube. Fitur autoplay yang tersedia, serta algoritma penyusunan playlist dari platform ini mengantarkanku pada pertemuan dengan lagu yang luar biasa ini.

Sebuah lagu dari JPCC, berjudul "Sampai Akhir Hidupku", dimana sejak pertama mendengar, lirik-lirik yang sebenarnya cukup sederhana dan iringan melodi yang cukup bagus membuatku jatuh hati pada lagu ini. Bukan sekedar jatuh hati biasa tentunya, lebih dari itu aku menemukan keterwakilan perasaanku yang terdalam pada lirik di lagu ini. Mungkin, bahkan barisan kata dalam pikiranku dan usaha kejujuran yang aku sampaikan melalui bibirku masih kalah jauh untuk mewakilkan, apa yang aku rasakan.

Sebagai manusia, bait pertama dari lagu ini lansung menarik pikiranku untuk keluar dari "cangkang" keakuan dan memaksaku untuk melihat dari sebuah sudut pandang lain, untuk menyadari adanya keberadaan "Pribadi" lain yang mengetahui pribadiku, jauh dari apa yang kukenal terhadap diriku sendiri. Tersadar, bahwa seringkali aku merasakan bahwa akulah yang paling mengetahui tentang diriku, hingga melupakan kenyataan bahwa bahkan untuk melihat pundakku sendiri saja, aku tidak akan pernah bisa secara lansung, bagaimana dengan keseluruhan diriku dan jiwaku?

22 Tahun 231 hari, usiaku saat menuliskan ini. Beragam hal dan cerita telah tertuang dalam lembar kehidupanku. Aku sendiri tau, tidak semuanya dapat aku ingat, kecil atau besar, membekas atau sepele, terlalu banyak. Namun, Ia sendiri mengetahui setiap beluk cerita yang telah tergambar dihidupku, semua, secara rapi dan detail.
Lalu, apakah semua bersih? tentu tidak. Aku sama seperti mayoritas manusia yang pernah menjejakkan kakinya di dimensi kehidupan ini.

Lalu? tidak apa. Aku hanya menyukai lagu ini. Ah salah, bukan sekedar suka, maksudku aku sendiri adalah tokoh aku didalam lagu ini. Seorang yang merasa ia telah mengenal siapa dirinya, namun diatas itu ternyata ada yang jauh lebih tau mengenai ia beserta kedalaman hatinya. Seorang yang terlupa akan banyak kisah yang telah dilaluinya, sampai abai akan jejak dan kesalahan yang pernah diakukan, namun aku beruntung karena yang Ia pedulikan hanya apa yang akan diperbuat dalam waktu yang siap digulirkan kedepan.

Yap itu lah satu hal yang paling utama. Aku kembali teringat, bahwa tidak ada yang lebih mengetahui pribadiku secara lebih detail dan lebih dalam selain Ia. Detail sampai kepada 23 kromosom yang menyusun rantai DNA ku, sampai kepada gugusan fosfat dan untaian basa yang menyusunku, hingga aku menjadi manusia yang hidup seperti sekarang, dengan nafas yang berhembus dan nadi yang berdetak dan pikiran yang berputar dalam ruang anganku,


Bandung, Pukul 23.58,18/03/19.


 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Passing Grade SBMPTN 2015

Passing Grade SBMPTN 2015 yan g saya tampilkan disini adalah passing grade  terbaru berdasarkan prediksi dari beberapa bimbel. Passing Grade SBMP TN hanyalah gambaran kemampuan minimal yang harus kalian tempuh untuk masuk pada jurusan yang kalian min ati, perlu kita ketahui bahwa kelulusan SBMPTN bukan berdasarkan passing grade, melainkan berdasarkan daya saing  pada jurusan yang kalian minati terhadap daya tampung yang PTN tawarkan pada jurusan yang kalian minati. jadi  batas n ilai kelulusan nanti bisa lebih rendah  atau bisa lebih tinggi dari passing grade yang diprediksikan oleh GO.   yo mari sebelum memilih jurusan, alangkah baiknya kita mempertimbangkan passing grade ini, agar nanti tidak terjadi  pesta air mata Program SAINTEK (IPA) ITB STEI ITB      62,50 % FTI ITB       60,57% FTTM ITB  60,67% SF ITB        56,03% FTMD ITB  55,73% SAP...

Nilai Nasional SBMPTN

Selamat Siang.. Di tengah kesibukan saya kuliah (sebenarnya ga sibuk-sibuk banget sih), saya menyempatkan untuk mengepost satu posting yang fenomenal :D. Insya Allah bermanfaat bagi yang mau masuk PTN tahun depan. Bagaimana standar Nilai Nasional dan Passing Grade dalam SBMPTN dan berapa soal yang harus dijawab dalam setiap mata pelajaran? Untuk passing grade, saya berpatokan kepada Blognya Om Jero, bisa diliat pada postingan setelah ini ya:) . Soal yang harus dijawab disini adalah nilai kasar saja, artinya saya ambil yang paling kecil. Untuk benar dan salah, komposisinya bisa saja berbeda * .  Ingat, dalam SBMPTN setiap menjawab benar akan mendapat +4, tidak dijawab 0, dan kalau salah -1. Oke untuk jurusan pertama, kita ambil FK UI. FK UI tertulis Passing Gradenya 62,57% Berapa point yang harus didapat dan soal yang harus dijawab? TPA: 215 (Benar: 56 Salah: 1) Matdas: 35 (Benar: 9 Salah: 1) Bahasa Indonesia: 31 (Benar: 8 Salah: 1) Bahasa Inggris: 30 (Bena...

Aku, pribadiku

Aku adalah siapa Aku Menilik kata tersebut mungkin sedikit membingungkan bukan? Ya, di tulisan kali ini aku akan sedikit menumpahkan apa yang ada dipikiranku mengenai kepribadian. Kita semua tentu memiliki masing-masing kepribadian yang berdampak pada apa yang kita lakukan, pikirkan dan itu semua berhilir pada bagaimana posisi kita dalam konteks sosial dimana kita berada, atau bahkan menjadi alasan bahwa kita berada di posisi saat ini.  sebuah kepribadian umumnya terbentuk dari tempaan yang tersistematis, dimulai dari kita lahir, dibesarkan, tumbuh menjadi pribadi yang otonom, kemudian benar-benar hidup sebagai sebuah pribadi utuh yang punya dampak dan peran bagi sekitarnya, ya setidaknya begitulah? tapi apakah benar seperti itu?? sejujurnya aku sendiri tidak punya teori yang menjamin bahwa ketika aku mengiyakan itu, aku tidak berada di posisi yang salah. untuk itu mungkin aku memiliki teori sendiri atau mungkin lebih mengarah ke opini pribadi, dimana posisi ku sebagai...